links

Sabtu, 19 April 2014

CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF



Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total luas kota. Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan. Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Penyebab ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan. Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. "Penyebaran rumah ke pinggir membuat orang lama dan banyak berada di jalan," ujar Andrinof.  Penyebab kelima karena banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly over maupun underpass. Keenam, angka urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi. Jumlahnya di atas 4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di Jakarta.Penyeban ketujuh, yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol. Sementara penyebab nomor delapan yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta. Penyebab terakhir, yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti mall dan ruko. "Di luar sembilan penyebab tersebut, ada dua masalah fundamental di masa lalu, yaitu kepemimpinan birokrasi dan tata kelola anggaran," ujar pengamat dari Universitas Indonesia itu.
Itulah beberapa penyebab terjadinya kemacetan di Jakarta berdasarkan artikel REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, semoga bermanfaat.
           






Jumat, 18 April 2014

Kalimat Deduktif dan Induktif


Sebuah paragraf pada dasarnya tersusun dari dua materi, yakni materi yang memiliki cakupan secara umum dan lainnya yaitu cakupan khusus. Dengan begitu, muncul 2 pola pengembangan paragraf, yakni pola umum - khusus (deduktif) dan khusus - umum (induktif).

Berdasarkan letak kalimat utamanya, maka perbedaan antara paragraf deduktif dan induktif bisa diketahui.

a. Paragraf Deduktif

- Kalimat deduktif adalah pernyataan yang dimiliki dengan mengemukakan hal yang umum kemudian disusun dengan uraian yang khusus. Gagasan utama terdapat pada awal kalimat.

- Kalimat induktif adalah kalimat yang dimulai mengemukakan hal-hal yang khusus kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang umum. Gagasan utama terletak pada akhir kalimat.

- Contoh Paragagraf Deduktif :

Pada masa kini banyak rumah sakit dibangun, baik rumah sakit negeri maupun swasta. Maraknya pembangunan rumah sakit tersebut diperkirakan lantaran adanya izin pembangunan rumah sakit yang relatif mudah. Rumah sakit negeri yang ada di daerah tertinggal memiliki jumlah yang jauh lebih banyak daripada swasta. Hal ini masuk akal karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti faktor sosial, finansial, asal-muasal adanya dokter, dan faktor lainnya.

b. Paragraf Induktif

- Kalimat induktif adalah kalimat yang dimulai mengemukakan hal-hal yang khusus kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang umum. Gagasan utama terletak pada akhir kalimat.

- Ciri-ciri kalimat induktif adalah bisa berupa pendapat, pernyataan, definisi dan kesimpulan letaknya diakhir paragraph.

- Contoh Paragraf Induktif

Pemerintah mendirikan rumah sakit di berbagai tempat, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Dana yang dibutuhkan tentu tidak sedikit. Dalam bidang pendidikan, pemerintah mengusahakan kualitas sehingga kurikulum mengalami perubahan hingga menetapkan program KTSP. Dalam bidang ekonomi, Indonesia tampak jauh tertinggal karena dengan angka-angka yang ada Indonesia masih memiliki hutang luar negeri yang jumlahnya tidak sedikit. Bidang-bidang lainnya juga masih butuh penanganan yang serius. Memang tugas pemerintah Indonesia sangat berat.



Sumber : http://www.limaratus.com/2013/08/perbedaan-dan-contoh-paragraf-deduktif.html