FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TINDAKAN
ANARKIS
Tindakan anarkis adalah
tindakan semena – mena yang dilakukan menggunakan kekerasan terhadap kelompok,
atau seseorang yang melakukan kesalahan atau tindak kejahatan. Tindakan anarkis ini bisa
berupa pemukulan, pengeroyokan, penjarahan, atau pembakaran seseorang yang dianggap
bersalah.
Di Indonesia, setiap masyarakat berhak, bahkan wajib berpolitik untuk memajukan
dan mempersatukan bangsa,
membuat Undang-Undang, dan tidak lupa setiap warga negara
berhak mengawasi
pelaksanaan kekuasaan Negara. Hukum yang ada dibentuk sesuai dengan hasil proses politik di dalam
masyarakat. Setelah hukum terbentuk maka setiap orang yang mendiami wilayah Republik Indonesia harus tunduk dan
patuh terhadap aturan tersebut tanpa terkecuali. Jadi, jika ada yang melakukan
tindakan kejahatan misalnya mencuri, kita sebagai warga negara yang baik jangan
langsung melakukan tindakan main hakim sendiri dan jangan memprovokasi orang
lain untuk ikut melakukan pemukulan atau pengeroyokan kepada tersangka,
sebaiknya kita menyerahkan kepada pihak yang berwajib. Kita juga sangat miris
ketika melihat aksi – aksi demo yang anarkis. Penyampaian aspirasi yang
seharusnya berjalan dengan baik dan tertib sehingga apa yang ingin disampaikan
dapat terlaksana, ini malah sebaliknya, contohnya saja demo yang dilakukan
mahasiswa yang aawalnya berjalan dengan tertib sering berujung dengan melakukan
tindakan anarkis dan tidak jarang jatuh korban luka hingga meninggal. Begitu
juga dengan tawuran yang sering dilakukan anak sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA),
mereka sering terpancing melakukan tawuran karena hal – hal sepele, untuk
membela teman, pacar, ataupun karena guyonan semata. Mereka melakukan tawuran
secara anarkis, merusak fasilitas umum, mengganggu aktifitas masyarakat, dan
tentunya perbuatan ini sangat tidak menyenangkan.
Faktor penyebab
terjadinya tindakan anarkis terbagi dua :
1. Faktor
Internal
Salah satu faktor yang amat mempengaruhi perubahan karakter masyarakat
yang cenderung anarkis yakni faktor dari dalam masyarakat itu sendiri.
Masyarakat seharusnya bisa untuk menahan diri agar tidak terpancing atau
terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis tersebut.
2.
Faktor eksternal
Globalisiasi.
Sebuah kata kunci untuk mengambarkan bagaimana sebenarnya pergerseran budaya
menjadi faktor eksternal dari perilaku anarkis yang selama ini terjadi. Faktor internal telah
menjadi fondasi dasar atas perilaku anarkis yang berkembang di masyarakat.
Disamping itu, globalisasi telah menyusupkan sebuah virus negatif sebagai sisi
lain dari kemajuan zaman yang ia gaungkan.
Jadi, terhadap
adanya kecenderungan peningkatan anarkis di masyarakat, sudah saatnya kita
sadar bahwa kita berkejaran dengan
waktu. Pencegahan anarkis perlu dilakukan sebelum tindakan itu tumbuh sebagai
kebiasaan baru di masyarakat mengingat telah cukup banyaknya kalangan yang
merasakan serunya merusak, menjarah, membakar dan lain-lain tanpa dihujat
apalagi ditangkap.
Referensi:
http://theperspectiveofanthropology.wordpress.com/2011/01/05/budaya-kekerasan-penyebab-utama-anarkisme/