Membicarakan masalah ilmu pengetahuan beserta
definisinya ternyata tidak semudah dengan yang diperkirakan. Adanya berbagai
definisi tentang ilmu pengetahuan ternyata belum dapat menolong untuk memahami
hakikat ilmu pengetahuan itu. Sekarang orang lebih memilih dengan mengadakan penggolongan (klasifikasi) sehingga
garis demarkasi antara (cabang) ilmu yang satu dengan yang lainnya menjadi
lebih diperhatikan.
Kebanyakan dari kita cenderung
berfikir bahwa ilmu pengetahuan memiliki satu arti. Padahal tiap kata memiliki
arti dan makna yang berbeda. Apa itu ilmu ? dan apa itu pengetahuan ? tahap ini
saya akan mencoba membahas tentang ilmu. Pastinya kita akan memperoleh banyak pendapat
atau definisi tentang ilmu. Apakah memiliki persamaan atau ada perbedaan antara dua arti kata tersebut. Sedangkan menurut hepotesa (dugaan sementara) banyak orang mengatakan bahwa ilmu dan pengetahuan itu berkesinambungan. Lantas apa perbedaan dari kedua arti kata tersebut? Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia Ilmu
diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu, pengetahuan atau kepandaian
tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb. Ada
perbedaan prinsip antara ilmu dengan pengetahuan. Ilmu merupakan kumpulan dari
berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah
memenuhi syarat-syarat objek material dan objek formal, Ilmu
bersifat sistematis, objektif dan diperoleh dengan metode tertentu seperti
observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya bersifat objektif dengan
menyampingkan unsur pribadi, mengedepankan pemikiran logika, netral (tidak
dipengaruhi oleh kedirian atau subjektif). Selain
itu, beberapa tokoh telah menuliskan definisi ilmu antara lain sebagai berikut
:
1.
Menurut Nazir(1988),
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari
mana dapat disimpulkan dalil – dalil tertentu menurut kaidah – kaidah umum.
2. Menurut Shapere
(1974), konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal yaitu
adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi.
3. Menurut Schulz (1962),Pengertian
ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan
realitas sosial.
4. Mohammad Hatta,
mendifinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kdudukannya tampak dari luar, amupun menurut hubungannya dari dalam.
5. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag,
mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke
empatnya serentak.
6. Karl Pearson,
mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten
tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
7. Ashley Montagu,
menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang
berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip
tentang hal yang sedang dikaji.
8. Harsojo
menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan
suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan
sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka “.
Jadi secara garis
besar, ilmu merupakan suatu kumpulan proses dengan menggunakan suatu metode
ilmiah yang menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Dalam buku
filsafat Ilmu yang ditulis oleh Dr. Amsal Baktiar, MA, Ilmu juga memiliki ciri – ciri
utama yaitu:
- Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris,
sistematis,dan bisa dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan
didasarkan atas keyakinan. kepada yang gaib dan penghayatan serta
pengalaman pribadi
- Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan
satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide
yang mengacu ke obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan
secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalajh hakikat ilmu.
Prinsip-prinsip obyek dan hubungan-hubungannya yang tercermin dalam
kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa
prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa
prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita
dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek
kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi
oleh berpikir
- Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing
penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri
hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapan
- Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis
yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak
terarah dari banyak pengamatan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu
menuntut pengamatan dan berpikir metodis, tertata rapi. Alat Bantu
metodologis yang penting adalah terminology ilmiah. Yang disebut
belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu.
Dengan
adanya ilmu manusia menjadi tau sesuatu dari sebelumnya yang tidak mengetahui
apa – apa, manusia akan mencari tahu bagaimana cara hidup yang lebih baik dari
pada yang sebelumnya. Manusia juga bisa mencari tahu apa yang ingin mereka
ketahui, melalui teknologi – teknologi yang sudah berkembang pesat saat ini.
Misalnya sesorang ingin mengetahui obat untuk menyembuhkan penyakit seperti
tifus,magh,usus buntu,dan lain –lain,dapat dilakukan dengan cara browsing di
internet,disana kita akan langsung mengetahui apa yang kita butuhkan.
Ilmu melingkupi
tiga bidang pokok yaitu ilmu pengetahuan abstrak, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan
humanis. Ilmu pengetahuan abstrak meliputi metafisika, logika, dan matematika.
Ilmu pengetahuan alam meliputi Fisika, kimia, biologi, kedokteran, geografi,
dan lain sebagainya. Ilmu pengetahuan humanis meliputi psikologi, sosiologi,
antropologi, hukum dan lain sebagainya.
Kesadaran manusia secara garis besar terbagi
atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan.
Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi sangat saling berkaitan.
Sedangkan pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan
manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia
yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam
perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama,
filsafat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat
cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu),
Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa,
matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara
sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu.
Pengetahuan juga memiliki arti adalah
keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun
fisik, pengetahuan merupakan informasi yang berupa common sense, tanpa
memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi
yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini landasan
pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak
teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih
dahulu. Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error dan
berdasarkan pengalaman belaka.
Kesadaran manusia
secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting, pengalaman,
perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi
sangat saling berkaitan.
Pengetahuan juga
memiliki arti apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia
menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang
merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya
pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu,
pengetahuan dan wawasan.
Setiap ilmu
(sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah
ilmu. Tadi,kita sudah membahas tentang Ilmu,yang secara garis besar artinya
adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis.Seseorang
yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki
pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan
yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah metode
ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun
pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan
lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya.
Belakangan ini kita melihat adanya perubahan yang mendasar dari evolusi
kesadaran manusia yaitu mencari indentitas dirinya. Maka dimana-mana muncul
berbagai macam cara untuk memperoleh apa yang dinamakan ilmu pengetahuan
tentang jati diri dan cara memperolehnya. Orang yang membawa ilmu pengetahuan
inipun berbeda dalam ciri dan caranya sehingga muncul juga penafsiran yang
berbeda tergantung sejauh mana pengertian yang ia peroleh. Ilmu pengetahuan
adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”.
- Ilmu pengetahuan exacta (nyata), ilmu ini bersifat nyata, seperti ilmu
matematika,fisika,kimia.
- Ilmu pengetahuan abstrak (tanpa wujud), ilmu ini hanya dapat dirasakan.
Seperti kepercayaan seseorang dalam memilih agama.
Kedua ilmu pengetahuan ini
berasal dari penerapan indera. Semua ilmu pengetahuan baik exacta atau yang
abstrak ada jalan untuk mempelajarinya
Ilmu pengetahuan yang
sifatnya mati, karena itu untuk mempelajari ilmu pengetahuan dibutuhkan guru
dan buku. Mempelajari daya hidup dengan ilmu pengetahuan abstrak berarti kita
mempergunakan pengertian yang mati untuk mempelajari daya yang hidup. Dalam
mempelajari ilmu pengetahuan yang nyata, kita juga mempergunakan pengertian
yang mati tetapi untuk hal yang sifatnya juga mati, dan merupakan fakta nyata
yang bisa diserap, dipikir, dan dikongklusi. Dengan cara berpikir demikian
dapat membawa kita maju dalam ilmu pengetahuan yang dipelajari. Dalam
mempergunakan pengertian mati untuk mempelajari daya hidup yang tanpa wujud
kita tidak menemukan fakta nyata lahiriyah guna bahan pencerapan, perbandingan
dan pemikiran. Tiap kongklusi yang diambil dengan kecerdasan otak tentu hanya
dikira-kira, dan tidak berdasarkan fakta nyata. Maka sebab itulah pengertian
rohani terhadap daya hidup sifatnya adalah mati. Dengan kecerdasan otak saja,
kita tidak bisa mempelajari daya hidup apalagi tanpa guru atau tanpa buku. Jika
kita melihat ilmu ketuhanan sebagai ilmu pengetahuan berpijak dari percaya akan
adanya Tuhan. Seandainya kepercayaan akan adanya Tuhan itu tidak ada, maka ilmu
pengetahuan dengan sendirinya tidak ada juga. Maka untuk mempelajari ilmu
pengetahuan tentang ketuhanan kita tidak diharuskan untuk percaya bahwa Tuhan
itu ada. Misalkan seorang atheis juga bisa mempelajari ilmu pengetahuan
ketuhanan karena ilmu pengetahuan seperti yang telah kita bahas sebelumnya
berproses dari panca indera sampai pada otak hingga timbul
pengertian-pengertian hasil dari ilmu pengetahuan yang kita pelajari.
Jika
kita memiliki banyak pengetahuan tentu kita akan menjadi lebih banyak tahu,
akan sangat mudah untuk kita mendapatkan banyak teman. Dengan memiliki jaringan
pertemanan tentu kita akan menjadi lebih banyak tahu,karena kita bisa saling
bertukar informasi. Dan biasanya jika kita ingin diterima banyak orang kita
harus memiliki pengetahuan yang luas, seperti di sekolahan, jika seseorang
memiliki banyak pengetahuan
Secara
tidak langsung orang tersebut akan menjadi terkenal atau populer di sekolah.
Contoh lain, misalnya di lingkungan tempat kita tinggal ada seseorang yang
memiliki pengetahuan luas, tentu saja kita sebagai masyarakat atau tetangga
akan merasa nyaman untuk bertanya dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Begitu juga dengan orang tua yang memiliki jiwa demokratis, akan sangat mudah
untuk menyelesaikan masalah – masalah yang terjadi didalam keluarganya.
Apabila kita memiliki banyak
pengetahuan akan membuat banyak orang tertarik kepada kita, misalnya mereka
tertarik dengan cara kita menyampaikan informasi atau cerita. Jika kita bisa
menyampaikan dengan baik dan tidak membosankan tentu orang akan merasa nyaman
dan tidak akan bosan mendengar apa yang kita sampaikan.
Jika ingin memiliki pengetahuan yang
luas, terlebih dahulu kita harus mencintai dan menyukai ilmu pengetahuan. Tips
agar bisa memperbanyak pengetahuan:
-
Berdiskusi dengan
orang – orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan, baik dilakukan dengan
teman, guru, dan orang tua.
-
Rajin membaca
buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
-
Mau menjadi
pendengar yang baik.
-
Memperhatikan
keadaan keadaan sekitar.
-
Mau berbagi ilmu
dengan siapapun.
-
Dan lain – lain
Sebenarnya ilmu dan pengetahuan bisa
kita dapatkan dimana saja, seperti ketika kita melihat anak kecil yang sedang
ngamen di jalanan dan pada siang harinya mengikuti pembelajaran disekolah, pasi
kita akan bertanya – tanya mengapa disaat anak – anak seusianya sedang belajar
dan mengenyam pendidikan tanpa harus bersusah payah mencari biaya sendiri, anak
tersebut malah ngamen mencari uang untuk mencukupi biaya sekolah. Dari contoh
tersebut kita dapat mengambil ilmu, walaupun anak tersebut kesulitan dalam masalah
biaya,tetapi dia tetap sekolah dan mau mencari uang dengan cara yang halal.
Sedangkan pengetahuan yang kita dapatkan adalah tidak semua pengamen itu tidak
baik dan tidak sekolah.
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi :
Budaya,
dengan demikian telah menjadi sebuah alat evolusi yang baru. Budaya sendiri
memiliki beberapa aspek, di antaranya ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi
berkembang lebih dahulu, semenjak manusia menggenggam batu dan memakainya
sebagai alat. Mula-mula hanya batu alam yang agak tajam. Lama kelamaan manusia
menemukan cara untuk membuat sendiri batu yang lebih tajam dan tentunya lebih
baik. Cara membuat “kapak” batu ini diteruskan turun temurun. Begitu pula
dengan teknologi lainnya. Anak manusia selama masa kanak-kanaknya, masa
bergantung kepada manusia dewasa, dapat mempelajari budaya ini pada waktu
luangnya.
Cara hidup
berkelompok juga adalah salah satu budaya yang dikembangkan manusia. Apakah
suatu kelompok mampu bertahan atau tidak ditentukan oleh budaya yang
dikembangkan oleh kelompoknya. Kelompok yang sukses bertahan dan berkembang,
yang lemah hilang ditelan waktu atau dikuasai oleh kelompok yang lebih kuat.
Nasib manusia selamanya tergantung pada kemampuan berpikirnya.
Sejarah
dunia telah menunjukkan peradaban yang lebih maju menaklukkan peradaban yang
lebih terbelakang. Yang menang selanjutnya bisa saja ditaklukkan oleh peradaban
lain lagi yang lebih maju. Kadang kalanya terjadi pengecualian di mana bangsa
barbar mampu menaklukkan bangsa yang lebih maju seperti pada kasus invasi
Mongol pada masa Genghis Khan. Pada intinya yang kuat
bertahan, yang lemah ditaklukkan.
Teknologi
bisa menjadi penentu kemenangan yang berarti. Jika dua suku berperang, satu
suku memakai tombak batu dengan perisai kulit dan yang lain tombak dan perisai
perunggu, sudah jelas kemenangan ada di pihak mana. Hal yang jelas terlihat
pada invasi Spanyol ke “Dunia Baru”, menaklukkan suku
liar yang bahkan tidak mengenal kuda dengan pasukan kavaleri, pedang dan mesiu. Hasilnya mengerikan!
Ilmu
pengetahuan, menjadi perintis yang membuat kemajuan teknologi menjadi lebih
pesat dan tak terbayangkan. Ia melampaui batas-batas praktis ke ranah abstrak
yang sulit dijangkau pikiran. Ilmu pengetahuan sendiri sebenarnya baru
berkembang pada dua milenium terakhir. Namun bisa kita lihat sendiri betapa
pesatnya perkembangan yang terjadi pada dua milenium terakhir ini.
Ilmu
pengetahuan pun tidak berjalan linear. Ia dapat timbul dan tenggelam. Ia hanyut
bersama dalam perkembangan peradaban manusia. Kapal dengan lambung melengkung
yang merajai Mediterania di jaman Yunani kuno hilang ditelan peradaban dan baru
ditemukan kembali pada era eksplorasi pada abad pertengahan.
Ilmu pengetahuan dan
teknologi dari awal mulanya memang diperuntukkan bagi kemudahan hidup manusia.
Teknologi menjadi perpanjangan tangan manusia dalam menaklukkan alam. Ia juga
mengubah lingkungan menjadi lebih enak untuk ditinggali. Bepergian tidak lagi
sulit seperti dulu. Begitu pula dengan komunikasi yang berlangsung dengan
sekejab mata. Di lain pihak manusia semakin bergantung pada teknologi. Padamnya
listrik di Jakarta beberapa waktu lalu mampu melumpuhkan seluruh kota. Gaya
hidup pun berubah, di mana banyak orang yang tak mampu hidup tanpa handphone dan
televisi. Saya tidak tahu apakah jari-jari manusia akan kehilangan fungsinya
karena yang dipakai hanya jempol baik untuk mengirim SMS atau bermain
PlayStation™.
Persoalan yang lebih besar bahkan lebih banyak. Kita berhadapan
dengan pemanasan global dan juga kepunahan species. Mau tidak mau harus diakui bahwa manusia
berkontribusi atas semua perubahan ini. Belum lagi perdebatan mengenai kloning,
stem cell,
dan segala macam rekayasa genetika. Revolusi informasi menghubungkan seluruh
dunia yang membuat informasi tersebar dengan cepat yang membuat tiada lagi
tempat bersembunyi. Bagaimana kita menyikapi semua ini. Apakah ilmu pengetahuan seperti kotak pandora yang setelah dibuka tak dapat dikendalikan?
Jika anda termasuk orang yang
suka belajar banyak hal, mungkin tips berikut ini bisa memberi manfaat bagi
anda untuk terus dapat menambah wawasan anda murah meriah atau bahkan secara
gratis. Jangan hanya belajar waktu sekolah dan kuliah saja, namun di setiap
kesempatan mulai dari lahir hingga wafat. Jika perlu kejar saja ilmu tersebut
walaupun harus ke negeri Cina.
Cara Memperoleh Ilmu
Pengetahuan
1. Prasangka
Adalah sesutau kemungkinan atau atau dugaan terhadap sesuatu yg belum tentu benar .
2. Intuisi
Adalah suatu pendapat yg tiba2 muncul tanpa dipikir secara logis dan analisis
3. Trial dab Error
Adalah coba2, untung2an yg hasilnya belum tentu benar.
1. Prasangka
Adalah sesutau kemungkinan atau atau dugaan terhadap sesuatu yg belum tentu benar .
2. Intuisi
Adalah suatu pendapat yg tiba2 muncul tanpa dipikir secara logis dan analisis
3. Trial dab Error
Adalah coba2, untung2an yg hasilnya belum tentu benar.
Menurut Charles Price ada 4 macam
cara untuk memperoleh pengetahuan:
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah sesuatu yang benar.
2. Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apabila seseorang yang berwibawa menyatakannya benar.
3.Apriori
Merupakan suatu keyakinan atau pendirian atau anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,dan menyelidiki) keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apabila memiliki patokan-patokan yg merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah sesuatu yang benar.
2. Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apabila seseorang yang berwibawa menyatakannya benar.
3.Apriori
Merupakan suatu keyakinan atau pendirian atau anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,dan menyelidiki) keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apabila memiliki patokan-patokan yg merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu :
• Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
• Metodik
Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
• Sistemati
Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg utuh.
• Berlaku Umum/ Universal
Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Menurut Notoadmodjo
cara memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu:
Cara Tradisional
Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara
lain:
1. Cara
coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil
dicoba kemungkinan yang lama.
2. Cara
kekuasaan (otoritas)
Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada
kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin,
maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan.
3. Berdasarkan
pengalaman
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu.
4. Melalui
jalan pikiran
Menusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuan.
Cara modern dalam memperoleh
pengetahuan.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis danilmiah, cara ini disebut dengan
metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metodologi penelitian.
Itulah
sekilas tentang perbedaan, manfaat, contoh, dan tips untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan. Semoga dengan adanya artikel ini anda bisa terus dapat menambah
ilmu pengetahuan. Jika kita punya ilmu, akan sangat baik jika ilmu itu kita
sebarkan kepada yang membutuhkan .
Referensi:
Terima kasih, artikelnya jadi paham perbedaanya
BalasHapusArtikel yang bermanfaat jangan lupa kunjungan baliknya
BalasHapusKonsep fiqih Imam Syafi'i
teori masuknya islam ke nusantara apa bukti adanya islam di nusantara jalur masuknya islam ke indonesia
Mazhab Imam Malik bin Anas
musik menurut 4 madzhab dalil tentang seni musik dalil yang menghalalkan musik hadits yang menghalalkan musik
Terima kasih atas artikelnya, sangat bermanfaat
BalasHapusAlilmu Nuurun
BalasHapusYubayyinul Haq Wal Baathiinyat
Menurut saya, apa2 yang anda uraian sangat jauh dengan makna kalimat di atas...
Mohon maaf sebelumnya,...
Hanya sekedar saran
Alilmu Nuurun
BalasHapusYubayyinul Haq Wal Baathil
Menurut saya, apa2 yang anda uraian sangat jauh dengan makna kalimat di atas...
Mohon maaf sebelumnya,...
Hanya sekedar saran
Ilmu & Pengetahuan adalah sesuatu yang berbeda ,...hanya saja ada seolah-olah ada kemiripan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTanpa Ilmu Pengetahuan. manusia bagaimana bumi tanpa cahaya. Ilmu pengetahuan lah yang akan menerangi jalan seseorang
BalasHapus